Sudah 76 Pasien Keracunan MBG ke RSUD Raza, Dandim Pastikan Penanganan Kasus ini Tanpa Ditutupi

Bagikan

Damkarnews.com, BANJAR,- Sebanyak 76 siswa di Kabupaten Banjar diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Martapura. Para siswa tersebut telah menjalani perawatan intensif di RSUD Ratu Zalecha Martapura, dan sebagian di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

Sebelumnya, Komandan Kodim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, pada Kamis (9/10/2025) sore, menyampaikan bahwa awalnya terdapat 33 siswa yang mengalami sakit perut dan harus mendapatkan perawatan medis. Dari jumlah tersebut, tiga siswa dinyatakan membaik dan diizinkan kembali ke rumah.

Para siswa yang menjadi korban berasal dari beberapa sekolah, antara lain MA Assalam, MTs Assalam, MI Assalam, SD Muhammadiyah, SDN 1 Pasayangan, SMA IT Assalam, MTs Muhammadiyah Martapura, dan SDN Tungkaran.

Pihak Kodim 1006 Banjar bersama instansi terkait telah mengambil sampel makanan dari dapur SPPG Tungkaran, tempat pengolahan makanan untuk kegiatan tersebut. Saat ini, pemeriksaan laboratorium tengah dilakukan guna memastikan penyebab pasti dugaan keracunan. Berdasarkan pengamatan awal, menu yang disajikan terdiri dari ayam dan sayur, namun hasil uji laboratorium akan menentukan sumber masalahnya.

“Kami sangat berharap tidak terjadi hal-hal yang berakibat fatal. Memang benar, kejadian seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Harus kita tangani dengan benar dan baik,” ujar Dandim 1006 Banjar.

Letkol Bambang menegaskan bahwa meskipun terjadi insiden tersebut, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak seharusnya dihentikan karena memiliki manfaat besar bagi peserta didik. Namun, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kegiatan ini tetap penting dan bermanfaat. Kami harap masyarakat memahami bahwa insiden ini sedang kami tangani dengan serius,” tambahnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banjar memastikan bahwa seluruh biaya perawatan siswa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar atas instruksi Bupati Banjar. Pemerintah daerah juga menyiapkan rumah sakit dan puskesmas cadangan, seperti RS Pelita Insani, Puskesmas Martapura 1, dan Puskesmas Martapura 2, untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien.

“Kami bersama Pemda memastikan masalah ini akan diselesaikan secara transparan. Tidak ada yang ditutupi karena ini adalah program pemerintah yang harus kita dukung,” tegas Dandim.

Dalam evaluasi ke depan, Kodim bersama Pemda telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak dapur dan yayasan penyelenggara. Dalam rapat tersebut ditekankan pentingnya menjaga sanitasi, proses pengolahan makanan, serta standar gizi dan kebersihan agar kualitas makanan tetap sesuai standar.

“Kami sudah mengingatkan agar proses pengolahan makanan memperhatikan standar teknis dan kebersihan. Ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak,” jelasnya.

Selain melakukan pendampingan, Kodim 1006 Banjar juga berperan dalam pengawasan pelaksanaan program MBG, untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai ketentuan dan manfaatnya benar-benar diterima oleh para siswa.

“Kami menjalankan fungsi pengawasan agar program ini sesuai dengan standar pemerintah. Namun tentu saja kami butuh dukungan dan kerja sama semua pihak agar pengawasan ini efektif,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Dandim 1006 Banjar mengimbau seluruh pihak, termasuk masyarakat dan media, agar tetap menjaga situasi tetap kondusif dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

“Kami berharap semua pihak bisa membantu menjaga stabilitas situasi. Jangan sampai ada kesalah pahaman yang justru memperkeruh keadaan,” pungkasnya.

Author: Damkarnews
Damkarnews