Damkarnews.com, MARTAPURA,- Aksi bersih-bersih sungai kalimati di Kelurahan Murung Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, bertepatan dengan puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 melibatkan sebanyak kurang lebih 200 personil beberapa stakeholder, Jumat (21/2/2025) pagi.
Stakeholder tersebut diantaranya, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, Koramil, Perumda Pasar Bauntung Batuah (PBB), serta pihak Kecamatan Martapura dan Kelurahan Murung Keraton.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DPRKPLH Kabupaten Banjar, melalui Kepala Seksi (Kasi) Kemitraan Pengelolaan Sampah Bentung Wibisono, mengungkapkan fenomena kali mati, Kelurahan Murung Keraton ini kembali dibanjiri tumpukan sampah, akibat kurangnya pendekatan kepada masyarakat.
“Hal ini memang kesalahan kami, selaku pemerintah daerah, kurang nya pendekatan kepada masyarakat, dan tidak adanya Tempat Penampungan Sementara (TPS), di Kelurahan Murung Keraton ini,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, pihak Perumda PBB Kabupaten Banjar sudah menyiapkan TPS, serta akan mengupayakan edukasi kepada masyarakat, agar tidak membuang sampah sembarangan khusus nya ke kalimati.
“Sebenarnya sudah ada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), mungkin kesadaran masyarakat masih kurang. Pelan-pelan nanti kita sosialisasikan agar KSM dapat berjalan mengelola sampah di Kelurahan Murung Keraton ini,” tambahnya.
Mengenai jangka panjangnya, Betung menerangkan, DPRKPLH menyerahkan penanganan pada Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas PUPRP Kabupaten Banjar.
“Nanti kita akan bekoordinasi dengan stakeholder terkait, khusus nya bidang SDA, bagaimana cara melakukan normalisasi sungai kalimati ini, sehingga sungai dapat mengalir kembali,” terangnya.
Betung mengungkapkan ke depannya akan mendekatkan diri lagi ke masyarakat baik secara door to door, head to head. Masyarakat harus saling bahu-membahu untuk mewujudkan Kota Martapura yang bersih dan asri. Jadi tidak hanya Pemda yang bergerak, tapi masyarakat juga harus berperan aktif.(Srf).
