Damkarnews.com, BANJAR,- Puluhan siswa dari MTs/MA Assalam Martapura dan SD Muhammadiyah Martapura, Kabupaten Banjar, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (9/10/2025) siang.
Para siswa dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha Martapura setelah mengalami gejala seperti mual, muntah, dan pusing sesaat setelah makan. Proses evakuasi dilakukan menggunakan mobil ambulans milik relawan Emergency Martapura serta Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
Salah satu orang tua murid MA Assalam, Nasar, mengaku mengetahui kabar anaknya keracunan dari teman sekolah sang anak yang datang ke rumah.
“Teman anak saya datang ke rumah memberitahu kalau anak saya mengalami keracunan MBG dan sudah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Ia menambahkan, setelah menjenguk ke rumah sakit, kondisi anaknya mulai membaik dan kemungkinan segera diperbolehkan pulang.
“Alhamdulillah setelah saya ke rumah sakit, anak saya sudah agak mendingan. Insya Allah bisa dibawa pulang ke rumah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli membenarkan adanya dugaan keracunan massal tersebut. Hingga pukul 17.15 WITA, tercatat sebanyak 37 orang telah mendapat penanganan medis, termasuk salah satu kepala sekolah.

“Pukul 17.15 WITA jumlah pasien yang diduga mengalami keracunan makanan sudah mencapai 37 orang, dan kemungkinan masih akan bertambah,” ujar Kapolres.
Menurutnya, gejala yang dialami korban relatif sama, seperti pusing, nyeri perut terasa seperti ditusuk-tusuk, mual, dan muntah.
“Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan sudah kami amankan dan akan segera diuji di laboratorium untuk memastikan penyebab pastinya,” jelasnya.
Kapolres menegaskan, hasil uji laboratorium akan segera diumumkan setelah keluar. Selain itu, pihak kepolisian juga akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui proses dan penyebab kejadian tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak dokter. Menurut prediksi medis, jumlah pasien bisa bertambah, terutama bagi yang daya tahan tubuhnya kuat, karena gejalanya mungkin baru muncul pada malam hari,” ungkapnya.
Pihak nya bersama tim medis kini masih terus memantau kondisi para korban dan melakukan pendataan.
“Saat ini proses administrasi dan pendataan korban masih berjalan. Kami terus memantau perkembangan kondisi para pasien di dalam,” tutupnya.