Damkarnews.com, BANJARBARU,- Ratusan massa dari Organisasi Pers serta Mahasiswa padati Tugu Nol Kilometer yang berada di Jalan Ahmad Yani Kilometer 34,5 Kota Banjarbaru, Kamis (3/4/2025) sore.
Mereka melakukan aksi damai bertajuk Justice For Juwita, menuntut keadilan atas meninggal nya jurnalis media online Banjarbaru – Kabupaten Banjar Juwita (23) secara tidak wajar pada 22 Maret 2025 lalu, yang telah dilakukan oleh Jumran seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) berpangkat kelas I satu.
Aksi tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putra, serta dikawal ketat oleh puluhan aparat kepolisian dari Polres Banjarbaru.
Motif pembunuhan nya pun sampai saat ini masih belum ada kejelasan, yang tengah dilakukan oleh Denpom TNI AL Banjarmasin.
Ketua koordinator aksi Suroto dalam aksi nya mengatakan, dirinya bersama kawan-kawan berkumpul disini untuk mengenang amarhum Juwita, serta menuntut keadilan yang setegak-tegaknya.
“Kami meminta hukuman seberat-beratnya, bahkan jika perlu hukuman mati bagi pelaku Jumran,” serunya.
Dirinya juga mempertanyakan transparansi penyidikan aparat, terkait motif pembunuhan yang masih belum terungkap sampai saat ini.
“Almarhum bagi kami bukan sekedar teman, dia bagian dari kita semua, luka yang dia derita luka bagi kita semua, kami para jurnalis merasa kehilangan almarhum. Kami ingin keadilan,” terang Suroto.
Kasus ini, papar Suroto, buhan hanya satu inidividu. Melainkan soal kebebasan Pers dan keselamatan Jurnalis di Indonesia.
“Kalau kita hari ini diam, bisa jadi besok kita yang akan menjadi korban, kami tidak ingin ada lagi Juwita-Juwita lainnya yang harus meregang nyawa karna pekerjaan nya sebagai jurnalis. Kami menuntut keadilan. Kami menuntut Transparansi,” jelas Suroto.
Massa aksi juga membentangkan berbagai sepanduk, yang menyuarakan dukungan terhadap keluarga almarhum Juwita, dan tuntutan keadilan. Diantaranya.
- Justice For Juwita
- Adili Jumran Dengan Terbuka
- Stop Femicide
Serta Keadilan untuk Jubi.
Aksi tersebut, merupakan bukti, bahwa solidaritas insan Pers dan Mahasiswa tetap kuat memperjuangkan keadilan, yang seadil adilnya.(Srf)
