ODGJ Di Pasar Martapura Mengeluarkan Aroma Tak Sedap Sehingga Di Evakuasi Ke RS Sambang Lihum.

Bagikan

Damkarnews.com, MARTAPURA,- Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) keluarkan aroma tak sedap dan membuat pedagang pasar batuah dan pengunjung pasar Martapura menutup hidungnya kalau ODGJ tersebut lewat.

Salah satu pedangang pasar batuah bernama Fahmi berinisiatif melaporkan kepada pegelola pasar Martapura yaitu Perumda Pasar Bauntung Batuah (PBB) pada Senin (23/10/2023) karna tidak tahan lagi mencium aroma tak sedap diduga penyakit Diabetis yang diderita ODGJ tersebut.

“ODGJ tersebut sering mangkal diatas bak kaki lima yang tutup diseberang toko saya, namun kalau siang hari dia jalan” Ucap Fahmi.

“Sebenarnya kami disini sudah lama mencium aroma tak sedap yang diderita ODGJ (Bagian batis) yang sering dipanggil Margono tersebut, sehingga kami melaporkannya kepada Perumda PBB,” Tutup Fahmi

Humas Perumda Pasar Bauntung Batuan Gusti Anderansyah membenarkan kalau ODGJ yang sering dipanggil Margono (50) tersebut mengidap penyakit diduga diabetes dengan telapak kaki nya sudah membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap.

“Kami menerima informasi Senin (23/10/2023) dari pedagang kalau ada ODGJ yang terbaring diatas bak pedagang kaki lima dipasar batuah,” Ucap Andre.

Menerima informasi tersebut Ander langsung berkomonikasi dengan Trantib Perumda PBB untuk melakukan pengecekan kelapangan,

“Tim langsung kelapangan untuk dilakukan pengecekan atas laporan tersebut dan memang benar kalau ada ODGJ diduga terkena penyakit gula darah,” Tambah Ander.

Atas laporan tersebut pihak Perumda PBB langsung bekoordinasi dengan pihak terkait, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar untuk dilakukan tindakan agar penanganan lebih lanjut.

“Pada hari itu jua kami bekoodinasi dengan pihak terkait yaitu Dinas Sosial dan Dinas kesehatan,” Tambahnya Andre lagi.

“Tak berselang lama tim Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan mendatangi lokasi tersebut didampingi Trantib PBB namun ODGJ tersebut tidak berada ditempat tim langsung balik kanan,” Tambahnya lagi.

Pada hari Selasa (24/10/2023) Trantib PBB menuju lokasi untuk mengeceknya kembali keberadaan ODGJ tersebut namun tidak berada ditempat.

Pada Rabu (25/10/2023) dilakukan lagi pengecekan kelokasi dan ODGJ tersebut berada ditempat dan dilakukan pendekatan oleh Trantib PBB membujuknya dibawa ke Rumah Sakit untuk diobati.

“Kami melakukan pendekatan kepada ODGJ tersebut membujuknya agar dapat dievakuasi ke Rumah Sakit dan ternyata ODGJ tersebut menganggukan kepalanya,” Ucap Andre lagi.

“Kami langsung menghubungi pihak Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk meminta segera dievakuasi ke Rumah sakit,” Tutup Andre.

Tak berselang lama pihak Dinas Kesehatan tiba kelokasi untuk segera mengevakuasinya ke Rumah Sakit namun saat tahap evakuasi terjadi kendala karna tidak adanya pihak Dinas Sosial mendampingi saat evakuasi.

“Kami tidak bisa membawanya ke Rumah Sakit tanpa didampingi pihak Dinas Sosial,” Ucap Petugas dari Dinas Kesehatan bernama Reza.

Setelah dilakukan komonikasi antara Perumda PBB, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial (via telpon) akhirnya ODGJ tersebut bisa dibawa ke Rumah Sakit Ratu Zalecha.

Namun saat dilakukan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura (via telpon), pihaknya menyarankan agar ODGJ tersebut di rujuk ke Rumah Sakit Sambang Lihum yang berada di Jalan Gubernur Syarkawi, Kecamatan Gambut dengan alasan tidak memiliki ruaangan husus untuk merawat ODGJ tersebut.

Author: Damkarnews
Damkarnews