Damkarnews.com, MARTAPURA,- Sebanyak tiga kepala kelaurga lebih memilih bertahan di pelapon rumah, saat rumah mereka ditimpa banjir yang sudah lebih satu bulan, di Desa Tanjung Rema RT 10, Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Ironisnya nenek Ngatinem (80) juga lebih memilih tidur dipelapon rumah.
Dawi salah seorang anggota keluarga tersebut mengatakan, banjir yang menimpa pemukiman di wilayah nya sudah lebih satu bulan.
“Kemarin sempat surut. Namun Jumat 24 Januari 2025 malam, air kembali naik derastis sampai sepinggang orang dewasa, sampai dengan kondisi sekarang ini,” ujarnya, Rabu (29/01/2025) sore.

Kami, paparny, lebih memilih tinggal di pelapon rumah dikarnakan situasi dan kondisi sekarang ini, dan biasanya kalau nya memang bertahan, harus bertahan, dan kalau nya harus ngungsi terpaksa ngungsi.
“Selama ini tidak ada bantuan apa pun dari pemerintah. Namun kemarin nenek kami Ngatinem (80) di anteri pak Baibinkamtibmas paket sembako,” tambahnya.
Dikatakannya, Nenek kalau ingin makan dan minum, kalau tidak ibu atau atau bibi yang sering mengantarin ketempat nenek yang jaraknya hanya berseberangan rumah saja.
“Nenek sendiri sudah satu bulan tidur dipelapon rumah. Mudah-mudahan banjir cepat surut,” pungkasnya.(Srf)