Damkarnews.com, BANJAR,- Kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar, pada Kamis (9/10/2025), diduga kuat berasal dari menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksi oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tungkaran.
Peristiwa ini menggemparkan publik setelah lebih dari 130 siswa dari beberapa sekolah di Martapura mengalami gejala seperti sakit perut, muntah, dan lemas usai menyantap makanan yang disediakan melalui program MBG.
Sekolah-sekolah terdampak antara lain MI Assalam, MTs Assalam, SMA IT Assalam, SD Muhammadiyah, dan SMAN 1 Martapura. Sebagian korban dirawat di fasilitas kesehatan, sementara yang lain diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik.
Pemerintah Kabupaten Banjar memastikan bahwa seluruh biaya perawatan korban ditanggung penuh oleh pemerintah daerah. Sementara itu, dapur SPPG Tungkaran telah ditutup sementara untuk keperluan investigasi mendalam oleh tim gabungan.
Tim gabungan dari BPOM, Dinas Kesehatan, dan sejumlah instansi terkait telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. Berdasarkan hasil uji sementara, muncul beberapa indikasi penyebab terjadinya keracunan massal tersebut:
1. Kontaminasi pada Nasi Kuning dan Sayur
Hasil uji laboratorium awal menunjukkan bahwa nasi kuning dan sayur dari menu MBG terindikasi positif mengandung zat berbahaya.
2. Kandungan Nitrat Berlebih
Ada dugaan bahwa makanan mengandung senyawa kimia berupa nitrat yang biasanya muncul ketika makanan mulai basi. Nitrat dalam kadar tinggi dapat memicu gejala keracunan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Hasil pemeriksaan mikrobiologis lanjutan dijadwalkan keluar pada Senin (13/10/2025).
3. Kontaminasi Saat Pengolahan atau Penyimpanan
Faktor kebersihan dapur, sanitasi, hingga cara penyimpanan bahan makanan menjadi perhatian. Meski demikian, berdasarkan pantauan awal, fasilitas dapur SPPG Tungkaran dinilai masih sesuai standar operasional MBG.
4. Kemungkinan Faktor Lain
Menu ayam dalam uji laboratorium tidak menunjukkan hasil positif sebagai penyebab utama, sehingga dugaan penyebab belum dapat disimpulkan hanya dari satu jenis makanan.
Berdasarkan hasil penelusuran, berikut rangkaian kronologi proses pengolahan dan distribusi makanan di dapur SPPG Tungkaran, milik Yayasan Griya Rizki Babussalam, yang pada hari kejadian melayani 2.416 penerima manfaat:
15.30 WITA, Bahan ayam datang dalam kondisi segar dan langsung dibersihkan.
17.00 WITA, Sebagian ayam mulai direbus.
00.00 WITA, Proses utama pengerjaan menu dimulai.
01.00 WITA, Pemasakan ayam dilakukan.
03.30 WITA, Pemorsian dimulai untuk jenjang TK dan SD, kemudian disusul SMP, SMA, dan SMK hingga pukul 11.00 WITA.
04.00 WITA, Ahli gizi melakukan uji organoleptik (uji rasa dan aroma) dan tidak menemukan masalah. Namun, pada pukul 13.00 WITA, diketahui terjadi perubahan aroma dan rasa pada ayam.
07.00–12.00 WITA, Distribusi makanan dilakukan bertahap dari TK hingga SMA.
14.00 WITA, Muncul laporan dari pihak sekolah terkait menu ayam yang berubah aroma.
14.14 WITA, Kepala SPPG melakukan konfirmasi ke sekolah dan menerima laporan adanya siswa yang mengeluh mual.
14.20 WITA, Laporan serupa datang dari SD Muhammadiyah, dengan tiga siswa mengalami gejala mual.
14.30 WITA, Kepala SPPG bersama tim lapangan segera turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan pertolongan pertama dan mengantarkan siswa ke RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Dari hasil evaluasi sementara, terdapat dugaan bahwa ayam mengalami pembusukan ringan akibat suhu tinggi di kendaraan pengantar makanan.
Total sekolah penerima MBG dari dapur SPPG Tungkaran berjumlah 12 sekolah, dengan 8 sekolah terdampak di antaranya:
MI Assalam
MTs Assalam
SMA IT Assalam
SD Muhammadiyah
MTs Muhammadiyah
SDN 1 Pasayangan
SDN Tungkaran
SMA Negeri 1 Martapura
Hingga kini, tim investigasi gabungan masih bekerja untuk memastikan penyebab pasti keracunan massal tersebut. Pemerintah Kabupaten Banjar menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh dapur MBG di wilayahnya, guna memastikan standar keamanan pangan terpenuhi sepenuhnya.
Sumber : Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Program MBG Kabupaten Banjar