Material Pembangunan Madrasah Hilang Diduga Dijual, Warga Tagih Transparansi

Bagikan

Damkarnews.com, BANJAR – Sejumlah warga dan pihak yang terlibat dalam pembangunan sebuah madrasah di Desa Kelampaian Ilir, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, mengeluhkan adanya dugaan penjualan material bangunan tanpa sepengetahuan anggota kelompok kerja. Dugaan ini mencuat setelah beberapa warga mengaku melihat material berupa papan dan balok yang sebelumnya digunakan dalam pembangunan, diduga dijual oleh pihak tertentu.

‎Menurut warga, material yang disiapkan untuk mendukung proses pembangunan itu justru diduga dialihkan untuk dijual dalam jumlah besar.

‎“Katanya ada sekitar 400 batang yang dijual. Harga per batang bisa sampai tiga ribu rupiah,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. Selasa (25/11/2025).

‎Warga menilai tindakan tersebut tidak transparan dan merugikan banyak pihak, terutama mereka yang terlibat dalam kegiatan pembangunan madrasah tersebut. Mereka juga mempertanyakan peran oknum tertentu yang disebut memiliki otoritas dalam pengelolaan kegiatan sekolah.

‎“Material itu kan untuk kegiatan. Tapi katanya dijual tanpa sepengetahuan anggota. Jadinya kami tidak dapat apa-apa,” ungkapnya.

‎Tidak hanya soal material, warga yang terlibat dalam pekerjaan selama hampir dua bulan juga mengaku belum menerima upah sebagaimana dijanjikan. Mereka menyebut sebelumnya ada kesepakatan bahwa jika upah tidak dapat dibayarkan, maka akan diganti melalui pembagian material sisa pembangunan.

‎Namun, janji tersebut tidak terpenuhi karena material yang dijanjikan justru diduga telah dijual.

‎“Ada janji, katanya kalau tidak ada upah, bisa dari material. Tapi materialnya malah dijual,” jelasnya.

‎Hingga kini, warga masih menunggu penjelasan resmi dari pihak sekolah maupun komite madrasah untuk memperjelas duduk permasalahan. Mereka berharap pihak terkait dapat memberikan klarifikasi sehingga persoalan ini tidak berkembang menjadi polemik yang berkepanjangan.

Author: Damkarnews
Damkarnews