Damkarnews.com, MARTAPURA,- Ketua DPRD Kabupaten Banjar HM Rofiki bersama Forkipimda Kabupaten Banjar lakukan pemusnahan barang bukti tidak pidana umum pada Jumat (8/12/2023).
Bertempat di Kantor Kejaksaan Negri (Kejari) Martapura sejumlah barang bukti tersebut dimusnahkan diantaranya berupa senjata tajam, Handphone, Narkotika dan Obat obatan Terlarang (Narkoba).
Kegiatan tersebut sudah yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh Kejari Martapura selama tahun 2023 dari 99 perkara barang-barang tersebut.
Usai mengikuti kegiatan pemusnahan barang bukti tersebut HM Rofiki mngatakan, dari awal priode dia selalu mengatakan inti dari permasalahan narkoba adalah karna faktor ekonomoi.
“Ketika ekonomi seseorang itu bagus terpikir untuk narkoba itu kecil, namun masyarakat kita yang dikampung, terutama sepanjang pinggiran sungai yang penggangguran pisikologisnya sudah hancur karna tidak ada pekerjaan,” ucapnya.
Lebih lanjut, narkoba adalah satu satunya, ini juga yang harus kita sadari bersama bahwa gelar Kabupaten Banjar utamanya Kota Martapura sebagai Kota Serambi Mekah.
“Saya tentunya miris kalau narkobanya juga sangat banyak, kita berharap nantinya penegakan hukum akan lebih maksimal,” tambahnya.
Paling terpenting penegakan hukum bicara soal narkoba ini adalah restorative justice, karena kenapa orang narkoba yang masuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), masuknya SMA keluarnya bisa Strata 1 (S1) atau S2.
Itu artinya tambah parah, karena kita akui bahwa penghuni yang paling banyak di Lapas itu perkara narkoba, hanya 1 orang dengan visi misi yang sama dikumpulkan satu tempat dan ini bisa berbahaya.
“Maka dari itu psikologisnya perlu dibimbing, hukuman seberat berat nya untuk para bandar, tetapi para penggunanya itu yang perlu perlindungan, bukan hanya BNN tetapi kita semua harus menjaga dan mencegah peredaran penggunaan narkoba ini, diantaranya dengan memberikan edukasi edukasi lewat pendidikan dan lain-lain.” tutp Rofiqi
“Diantaranya dengan memberikan edukasi edukasi lewat pendidikan dan lain lain, namun tidak kalah penting adalah bagaimana memompa atau menghidupkan UMKM kita karena semuanya itu persoalan Ekonom,” tutup Rofiqi.