Damkarnews.com, MARTAPURA,- Polistisi Partai Gerindra Kabupaten Banjar, yang juga Ketua DPRD Kabupaten Banjar H Muhammad Rofiqi menduga adanya penyalah gunaan anggaran untuk penanganan stunting di Kabupaten Banjar yang mencapai Ratusan Milyar.
Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri gelaran Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan Komisi II dan Komisi IV DPRD bersama dinas terkait untuk membahas kegiatan penanganan dan penggunaan anggaran stunting 2023-2024 pada Rabu (29/5/2024).
“Saya menduga anggaran ini disalahgunakan. Karena untuk anggaran makan pada program stunting ini hanya Rp13.000 per porsi, bagaimana mau memperbaiki gizi anak-anak kita kalau nilainya sangat kecil, meski saya kurang update, mungkin bantuan makan itu hanya satu kali dalam satu Minggu diberikan. artinya hanya membuang-buang duit negara,” ujarnya saat di tanya awak media.
Dia mengungkapkan, besaran anggaran tersebut, justru berbanding terbalik dengan biaya konsumsi rapat koordinasi (rakor) yang dilaksanakan instansi terkait, yakni mencapai sekitar Rp1,4 Miliar.
“Saya yakin biaya konsumsi rapat itu sekali makan Rp35.000 atau lebih besar dari biaya konsumsi anak-anak berpotensi stunting di lapangan. Inikan kacau cara berpikirnya,” tambahnya.
Dengan anggaran sebesar Rp118 Miliar tersebut, dia menilai upaya penanganan stunting di Kabupaten Banjar hanya omong kosong semata. namun DPRD juga tidak memiliki kewenangan untuk masuk keranah Satuan Tiga atau dokumen anggaran yang memuat deskripsi program dan rincian alokasi pagu anggaran per program.
“Saya sering melihat dilapangan, anak-anak usia dini mengalami gizi buruk, bahkan cacat.Ketua kalau memang serius untuk menanggulangi permasalahan stunting, tentu anggaran tidak seperti itu,” pungkasnya.