Jumlah Korban Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis di Martapura Bertambah Jadi 58 Orang

Bagikan

Damkarnews.com, BANJAR,– Jumlah pasien diduga keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar terus bertambah. Hingga pukul 19.16 WITA, total 58 orang dilaporkan menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha Martapura, Kamis (9/10/2025) malam.

‎Sebelumnya, pada pukul 17.15 WITA, jumlah korban keracunan baru tercatat 37 orang, sebagian besar merupakan siswa dari MTs Assalam Martapura dan SD Muhammadiyah Martapura. Namun dua jam kemudian, jumlah pasien bertambah menjadi 58 orang seiring datangnya korban baru yang mengalami gejala serupa.

‎Para siswa tersebut dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha Martapura setelah mengalami gejala seperti mual, muntah, pusing, dan nyeri perut sesaat setelah menyantap makanan MBG. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan ambulans milik Relawan Emergency Martapura dan Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

‎Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli membenarkan adanya dugaan keracunan massal tersebut.

‎ “Pukul 17.15 WITA jumlah pasien yang diduga mengalami keracunan makanan sudah mencapai 37 orang, dan kemungkinan masih akan bertambah,” ujarnya.

‎Prediksi tersebut benar terjadi, setelah jumlah korban terus meningkat hingga mencapai 58 orang pada malam harinya.

‎Kapolres menjelaskan, gejala yang dialami para korban relatif sama.

‎“Gejalanya hampir serupa, mulai dari pusing, perut terasa seperti ditusuk-tusuk, mual, hingga muntah,” jelasnya.

‎Ia juga menyebutkan, sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah diamankan dan akan segera diuji di laboratorium untuk memastikan sumber penyebabnya.

‎“Hasil uji laboratorium masih kita tunggu. Setelah keluar, akan kami sampaikan secara resmi,” kata AKBP Fadli.

‎Pihak kepolisian bersama tenaga medis terus melakukan penyelidikan dan pemantauan kondisi para korban.

‎“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak dokter. Menurut prediksi medis, jumlah pasien bisa bertambah, terutama bagi mereka yang daya tahan tubuhnya lebih kuat, karena gejalanya mungkin baru muncul pada malam hari,” ungkap Kapolres.

‎Hingga saat ini, proses pendataan dan administrasi korban masih berlangsung. Tim medis RSUD Ratu Zalecha Martapura terus memberikan perawatan intensif kepada seluruh pasien yang masih menjalani observasi.

‎“Kami terus memantau perkembangan kondisi para pasien di dalam,” pungkas Kapolres.

Author: Damkarnews
Damkarnews