Jelang Moment 5 Rajab, Dinkes Kalsel Evaluasi dan Siapkan Cadangan Obat untuk Kondisi Darurat

Bagikan

Damkarnews.com, BANJAR,– Menjelang pelaksanaan Haul Guru Sekumpul 5 Rajab 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan terus mematangkan berbagai persiapan, mulai dari kesiapan tenaga kesehatan, posko, hingga evaluasi dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, dr. Diauddin pada Minggu (30/11/2025) usai menghadiri kegiatan Heringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Kabupaten Banjar

Menurutnya, persiapan teknis sudah mulai dilakukan meski tanggal pelaksanaan resmi masih menunggu keputusan dari Tuan Rumah Haul di Sekumpul.

‎“Momen 5 Rajab sebentar lagi akan kita laksanakan. Tanggal pastinya masih menunggu keputusan Tuan Rumah di Sekumpul, tetapi persiapan sudah kami jalankan. Sampai sekarang kami sudah tiga kali melakukan pertemuan: satu kali bersama Posko Induk Sekumpul dan dua kali dengan seluruh instansi kesehatan di Kalimantan Selatan. Insyaallah Senin ini akan ada pertemuan lanjutan,” jelasnya.

Dalam sejumlah pertemuan itu, Dinas Kesehatan bersama Posko Induk Sekumpul menentukan titik-titik posko, terutama Posko Kesehatan, sekaligus melakukan evaluasi atas kejadian tahun sebelumnya agar penyelenggaraan tahun ini lebih baik.

‎Diauddin menjelaskan bahwa pihaknya juga menyiapkan cadangan obat-obatan untuk kondisi darurat.

“Para peserta atau instansi yang membuka posko kesehatan wajib menyiapkan kebutuhannya secara mandiri. Provinsi hanya menyediakan cadangan untuk diambil apabila mereka kehabisan persediaan. Nanti akan ada beberapa titik Posko Obat untuk membantu jika terjadi kekurangan,” ujarnya.

Terkait tenaga kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mengaku terbatas, sehingga pelibatan berbagai instansi menjadi penting.

‎“Data pastinya ada di Posko Induk Sekumpul karena semua laporan masuk ke sana. Tenaga kami di provinsi terbatas, jadi kami mengundang seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit agar turut terlibat. Total keseluruhannya akan direkap di Posko Induk,” tambahnya.

Ia menyebutkan salah satu evaluasi besar tahun lalu adalah masalah waktu buka dan tutup posko. Banyak posko yang sudah tutup padahal jemaah masih ramai hingga malam dan esok hari.

‎“Akibatnya banyak keluhan kesehatan muncul setelah posko-posko tutup. Tahun ini kami menekankan agar posko dibuka satu hari lebih awal dan ditutup satu hari lebih lambat dibanding tahun lalu,” tegasnya.

Selain itu, potensi pelaksanaan yang bertepatan dengan hari libur juga menjadi perhatian.

“Karena kemungkinan besar tanggal merah, kami tekankan sejak awal agar tenaga kesehatan memastikan kehadirannya. Ini kegiatan besar yang hanya sekali dalam setahun, meski tahun ini dua kali dalam kalender Hijriah. Bila ada yang ingin cuti, harus dikomunikasikan lebih awal agar ada penggantinya,” tutupnya.

Author: Damkarnews
Damkarnews