Damkarnews.com, BANJAR,- Terkait ambruknya bangunan belakang Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Aluh Aluh Kabupaten Banjar, yang berada di Jalan Inpres RT 02, Desa Aluh-Aluh Besar, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, pada Selasa (24/6/2025) pagi medapat sorotan dari Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Banjar.
Irwan Bora, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Banjar Irwan Bora instruksikan Komisi III dan IV DPRD segera gelar rapat gabungan, perihal ambruk nya bangunan lama Puskesmas Aluh-Aluh tersebut.
“Saya sangat terkejut setelah membaca berita Puskesmas Aluh Aluh tiba-tiba ambruk di tengah gencarnya peperangan Iran – Israel. Apakah ini dampak dari perang Iran – Israel yang saling mengirimkan roket bertenaga nuklir, sehingga tiba-tiba bangun Puskesmas Aluh Aluh roboh,” ujarnya pada Selasa (24/6/2025).
Dirinya menyarankan, agar Komisi III dan Komisi IV DPRD menggelar rapat gabungan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar untuk mempertanyakan kejelasan status Sertifikat Laik Fungsi (SLF) UPTD Puskesmas Aluh Aluh.
“Sebelumnya Puskesmas Martapura 2 juga terancam ambruk, apakah ini imbas perang Iran – Israel sehingga tiba-tiba bangun Puskesmas Aluh Aluh juga terancam ambruk,” terangnya.
Irwan Bora berharap, Dinkes dapat dengan segera menyikapi dan mengambil langkah terkait permasalahan ini, sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dapat mencegah kejadian serupa kembali terulang, dan semakin kritis.
“Pengawasan dari pemerintah daerah harus lebih selektif, apalagi sampai menimbukan korban jiwa. Hal ini jangan sampai terjadi. Kita juga menginginkan agar Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun kelapangan untuk menelisik penyebab kerusakan bangunan tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, harus mengevaluasi, khususnya terkait kelayakan konstruksinya. Sebab, sebelum terjadi keretakan bangunan hingga plafonnya ambruk, tentu terlebih dulu tanda-tanda keretakan sudah muncul.
“Kalau dibangun pada 2009 artinya belum terlalu lama. Kenapa tiba-tiba terjadi keretakan dan plafonnya ambruk, bahkan tidak dilakukan antisipasi. Kita juga tahu geografis disana, karena itu akan kita pertanyakan kepada kawan-kawan yang membidangi teknisinya, apakah memahami konstruksi di wilayah tanah gambut,” pungkas Irwan Bora.