HM Rofiki Berharap Penembak Warga Kalsel Diusut Tuntas dan Berharap Kapolda Kalteng Jaga Ketat Jalur ke Kalsel Karna 5 Januari 2025 Kalsel Punya Hajatan Besar.

Bagikan

Damkarnews.com, JAKARTA,- Komisi III DPR-RI lakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) Irjen Djoko Purwanto, terkait dengan penembakan yang telah dilakukan oleh oknum anggota Polresta Palangkaraya berinisial AKS terhadap korban BA, pada tanggal 27 Nompember 2024.

Dikutif dari CNN Indonesia, Djoko menjelaskan mulanya Anton yang merupakan anggota Polresta Palangka Raya bersama Hariyono pada 27 Nopember lalu menghampiri korban di Jalan Tjilik Riwut KM 39.

Djoko menjelaskan peristiwa penembakan itu terjadi tak hanya sekali. Ia mengatakan penembakan kembali terjadi setelah Anton memerintahkan Hariyono untuk memutar balik arah kendaraan ke Kasongan.

“Setelah terjadi ini telah terjadi letusan tersebut saudara Anton memerintahkan saudara Hariyono untuk memutar kembali kendaraan ke arah Kasongan lagi dan terdengar kembali ada letusan kedua yang dilakukan Anton,” ujar dia.

“Setelah perisitiwanya korban dibuang dan mobil dikuasai yang mobil dalam arti mobil Grand Max,” imbuhnya.

Dalam kasus ini, Anton dan Hariyono telah dijerat Pasal 365 ayat (4) KUHP dan atau Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati (CNN Indonesia).

Sementara itu anggota Komisi III DPR-RI, H Muhammad Rofiqi Dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) mengatakan kalau dirinya berduka cita yang sangat mendalam terhadap korban, dirinya meminta kepada Kapolda Kalteng agar mengusut tuntas kasusnya tersebut.

“Titip salam dari saya pak, kebetulan korban juga warga kami Kalsel, kalau tidak salah dari Banjarmasin, kalau ada waktu saya nanti minta alamat korban, agar saya bisa berkunjung langsung ke rumah korban,” katanya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, kalau pelaku tersebut positif mengkonsumsi narkoba, dan bahkan apa yang dikatakan oleh Kapolda dalam RDP, narkoba tersebut kemungkinan besar didapat dari jaringan Lapas narkoba yang ada di Kalsel.

“Ini jaringan, dan pola-pola nya hampir sama dengan kasus Pablo Escobar, dan jaringan seperti itu kalau boleh dibilang Plomo Or Plata (Kalau tak ikut mereka di hajar oleh mereka, dan kalau ikut mereka diberi uang),” tambahnya.

Rofiki menyampaikan ini memang tugas bersama untuk memberantas peredaran narkoba, dan Kalsel terkenal dengan sebutan Babussalam (Pintu keselamatan), dirinya berharap jangan sampai nantinya menjadi pintu pintu narkoba, dan tutup pintu dari Kalteng, agar yang dari Kalimantan Barat (Kalbar) tidak masuk.

“Hal seperti ini jangan sampai lepas, karna orang yang menembak seseorang itu secara berhadapan dinamakan psikopat,” jelas Rofiki.

Dipenghujung dirinya mengharapkan kepada Kapolda Kalteng, agar jalan di trans Kalimantan itu dijaga dengan ketat, terutama dari arah Kateng ke Kalimantan Selatan, karna di jalan tersebut sepi.

“Karna insya Allah pada tanggal 5 Januari 2025 nanti, Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Banjar punya hajatan besar, memperingati haul Abah Guru Sekumpul, karna jamaah yang hadir nanti bisa lebih 2 juta orang, saya minta tolong kepada Pak Kapolda Kalimantan Tengah,” pungkas Rofiki.

Author: Damkarnews
Damkarnews