Damkarnews.com, BANJAR,- Media sosial kembali dihebohkan dengan aksi diduga premanisme dengan membawa senjata tajam mengamuk di pemukiman warga di Dusun Baliangin Bawah, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (25/5/2025).
Video tersebut beredar dimedia sosial Instagram dengan akun IG banjarbaru24jam. Memperlihatkan ada beberapa orang yang diduga preman mengamuk dengan senjata tajam jenis parang.
Dugaan aksi premanisme tersebut dilakukan sejumlah pria itu, terkait dengan aktivitas tambang batu bara yang dikeluhkan warga Dusun Baliangin Bawah, karena limbah tambang diduga telah merusak tanaman padi di sawah mereka. Dalam video ini warga menjadi ketakutan akibat ancaman preman dan berharap polisi menindak tegas aksi premanisme tersebut.
Sejumlah komentar yang meminta pemerintah menindak tegas aksi yang membuat warga ketakutan. Dalam komentarnya warganet memberikan tagar (tag) ke Presiden Prabowo, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Polda Kalsel, Polres Banjar, bahkan sampai ke anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, hingga Bupati Banjar H Saidi Mansyur.
Warganet meminta kepada agar polisi menindak tegas semua bentuk aksi premanisme. Terlebih lagi saat ini Polri sedang melaksanakan Operasi Berantas Premanisme di seluruh wilayah hukum Indonesia.
Dusun Baliangin Bawah berada di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan otomatis berada di wilayah hukum Polres Banjar dan Polda Kalimantan Selatan.
Informasi yang beredar, Polsek Pengaron, Polres Banjar dengan cepat sudah melakukan mediasi terkait viralnya video beredar tentang aksi premanisme di pemukiman warga di Dusun Baliangin Bawah, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar itu.
Sementara itu, Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli usai Apel Kesiapan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025 pada Senin (26/5/2025) pagi mengungkapkan dugaan aksi premanisme tersebut sudah melakukan tidakan tegas, sudah diamankan dan dilakukan pembinaan.

“Kita sudah menidak tegas, dan pelaku sudah diamankan dan dilakukan pembinaan. Masalah tambang itu belum ada, masih proses pembuatan jalan,” ujarnya.
Dr Fadli juga menegaskan, akan memanggil semua yang terlibat didalamnya, supaya tidak ada lagi kegiatan yang merugikan masyarakat disana.
“Jadi untuk semua yang membawa parang sudah kita tangkap. Kita akan melakukan tidakan hukum dengan masyarakat disana, dan Kapolsek habis acara ini langsung kelapangan,” pungkas Dr Fadli.