Damkarnews. com, MARTAPURA,- Muhammad Wildan, salah satu ketua BPK yang berada di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar mengaku, kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) swasta dalam upaya mendukung para relawan dari segi sarana dan prasaran operasional di lapangan.
Padahal, para relawan pemadam Kebakaran inilah yang berada digaris depan saat terjadinya musibah Kebakaran. Ancaman Infeksi Saluran Penapasan Akut atau ISPA, sangat rentan dialami para relawan.
Apalagi ditengah kemarau yang terjadi saat ini, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan selalu mengancam setiap saat?
Tak bisa dipungkiri, kondisi ini membuat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) kewalahan, karena berjibaku menghadapi karhutla yang terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Selatan, yang notabenenya banyak memiliki lahan gambut, yang saat ini mengalami kekeringan.
Kita sepakat, dengan keberadaan BPK swasta tersebut, tugas berat BPDB, termasuk di Kabupaten Banjar menjadi terbantukan dalam menghadapi karhutla yang bisa dikatakan hampir terjadi setiap hari?
Untuk itu, para relawan BPK swasta sangat mengharap adanya perhatian dari pemerintah daerah, dalam mendukung mereka untuk bekerja maksimal dalam membantu masyarakat, mengendalikan dan memadamkan api ketika terjadi musibah Kebakaran.
“Kami cuma relawan BPK dan tidak semua kejadian kebakaran kami bisa meluncur,” ungkap Wildan.
“Dana dan peralatan yang kami miliki terbatas. Kalau kami mampu, Insya Allah pasti kami bantu”
“Tetapi, kalau kami tidak mampu? Mohon ampun maaf, jangan marah kepada kami. Karna kami juga manusia biasa yang punya keterbatasan tenagatenaga”
“Dan, kami tentu mengutamakan untuk membantu yang terdekat dulu,” ungkapnya.
Dia sampaikan, bahwa selama ini pemerintah daerah tidak pernah memperhatiakn para relawan BPK. Dulu, ketika Bupati Banjar dijabat H. Rudy Arifin, beliau sangat memperhatikan keberadaan BPK swasta yang ada di Kabupaten Banjar.
