Damkarnews.com, MARTAPURA – Raut wajah gembira dan haru terpancar dari wajah Maisarah (60), warga desa Tambak Anyar RT 1, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.
Pasalnya, setelah 20 tahun lamanya ia menabung untuk bisa berangkat umroh akhirnya terlaksana.
Di tanya bagaimana prosesnya bisa melaksanakan ibadah Umroh dengan panjang lebar Acil Imay panggilan Akrab Menceritakan.
” Saya menabung lebih Dari 20 tahun.
Uang yang di hasilkan dari kerja serabutan sendiri. Seperti pernah jadi buruh di sawah sebagai buruh penanam padi, pernah juga penyadap karet, sekarang dia bekerja sebagai anak buah untuk membikin wadai klamben dengan pendapatan Rp.25.000/ hari,” kata Acil imay yang sudah hampir 30 tahun di tinggal wafat suaminya ini.
Dikatakannya, hasil dari dia bekerja itu selain dari keperluan sehari-hari, juga disisihkan untuk menabung.
“setelah terkumpul saya belikan ke emas, setelah lebih dari 20 tahun akhirnya terkumpul 50gram emas, setelah terkumpul saya langsung terpikir untuk saya jual untuk beribadah umroh dan niat saya inipun saya sampaikan ke menantu saya, dan menantu saya ” Khairani (50) ” langsung mencarikan travel dan membantu segala prosesnya,” lanjut wanita dengan 2 anak perempuan dan 5 cucu ini.
”Saya berangkat dengan program 16 hari dan alhamdulilah bisa melaksanakan Arbain di Madinah,Semua perjalanan ibadah umroh sangat berkesan bagi saya,saya tidak sayang kalau dari hasil tabungan saya habis tapi saya bisa berangkat ke tanah suci,” tutup Acil Imay.
Di tempat yang sama salah satu anak Acil Imay, Ida Wardani kepada Damkarnews.com mengatakan sangat bersyukur ibunya bisa berangkat ke tanah suci.
“Saya sangat senang dan bersyukur ibu bisa berangkat ke tanah suci,” kata Ida Wardani