Damkarnews.com, KERTAK HANYAR,- Sungai yang berada di Jalan Pemurus, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, dipenuhi sampah serta mengeluarkan aroma tak sedap.
Warga setempat bernama Yuni mengatakan, tumpukan sampah serta bercampur aroma tak sedap teraebut berlangsung sejak lama, bahkan tak pernah pihak terkait Pemerintah Daerah (Pemda) menanggulangi permasalahan tersebut.
“Dulu pernah ada dikerjakan oleh Pemda, namun hal tersebut sudah lama bertahun-tahun, itu pun juga lamban respon dari Pemda,” ujarnya,
Sekarang ini saja, paparnya, tak pernah lagi dikerjakan, lihat saja sampah nya menumpuk seperti itu, sampai warga lupa jika itu sungai yang ditutupi oleh sampah.
“Saya yang sering menlintas disini melihatnya kurang enak, bagaimana dapat Adipura sebagai daerah bersih, kualitas Pemdanya seperti apa serta komitmen kepala daerah nya mana,” tambahnya.
Dikatakan nya, dulu disekitar kawasan tersebut disediakan bak sampah, namun saat ini tak terlihat lagi bak sampah tersebut karna di ambil kembali oleh Pemkab, entah kemana fasilitas tersebut ditempatkan.
“Pernah disekitar sini ditempatkan tempat sampah, agar pejalan kaki dan pengunjung pasar tidak membuang sampah sembarangan. Tapi sekarang tidak ada lagi setelah diangkut petugas kebersihan,” terangnya lagi.
Dirinya menambahkan, tidak hanya sampah pelastik serta bekas makanan saja yang berada di sungai tersebut, bahkan bangkai herwan ditemukan juga di sungai tersebut.
“Saya menyesalkan kurang nya perhatian Pemkab terhadap sampah, kalau tidak sanggup mengurusi Kabupaten Banjar lebih baik mekarkan saja selesai,” pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Kertak Hanyar I Irham Yamin, menerangkan pihaknya selama ini untuk menggalakkan minat warga bergotong royong membersihkan sampah di sungai tersebut masih kurang.
“Selama ini Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) serta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar membidangi sungai di kawasan itu tak pernah menunjukkan itikad baik untuk ikut terjun membantu ke lokasi,” bebernya.
Pada tanggal 14 Februari 2025 tadi, ungkapnya, pihaknya bergotong royong membersihkan sungai tersebut bersama kepolisian serta Forum RT, tanpa ada DPRKPLH maupun PUPRP. Karna keterbatasan tenaga sehingga pembersihan tersebut tidak maksimal.
“Karna sampah nya sangat tebal, diperlukan ekskavator untuk mengangkat sampah tersebut, karna sungai di Jalan Pemurus ini kewenagan nya Pemkab Banjar, ya, seharus nya diurusi, kami pernah meminta batuan ke instansi terkait namun tak di gubris,” tambahnya.
Namun, dirinya tak menampik sampah-sampah tersebut berasal dari pedagang pasar Kertak Hanyar, namun sampai ini belum ada klarifikasi dari pihak pengelola pasar yaitu Perumda Pasar Bauntung Batuah (PBB) dan disinyalir setiap minggu menjadi langganan untuk mebuang sampah.
“Sebenarnya mereka sudah memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS), kami pernah mengajak bergotong royong tapi tak pernah berfartisipasi, dan terlihat jelas setiap hari minggu banyak pedagang pedagang di depan pasar tersebut, kami pun tidak bisa terus terusan menyampaikan agar tidak mebuang sampah sembarangan,” pungkasnya.
Sementara itu, manager area III Gambut dan Kertak Hanyar Perumda PBB Denny Perdana menyebutkan, kalau kondisi sampah itu sudah berlangsung sejak lama dan tidak pernah dibersihkan, namun menurut nya yang yang membuang sampah ke sungai itu Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di luar area pasar Kertak Hanyar, saat dihubungi via telpon, Jumat (21/2/2025) malam.
“Karna setiap hari minggu PKL nya sampai ke jalan tersebut, dan pihak kami tidak pernah memunggut restrebusi kepada PKL yang berada diluar area pasar pegelolaan kami,” ungkapnya.
Sebenarnya, paparnya, kami juga memiliki TPS yang berada di dalam pasar, namun tidak hanya pedangang dilingkungan pasar saja yang membuang sampah ke TPS tersebut, melainkan juga warga ikut membuang sampah di TPS tersebut.
“Kemarin kita hanya diminta bantuan dari pihak kelurahan, menyumbang untuk membeli minum dan snack untuk kegiatan gotong royong membersihkan sungai tersebut,” jelasnya.(Srf)