Sebanyak 103 Siswa MAN 4 Tak Bisa Seleksi PTN Tahun 2025, Karena Operator Gagal Upload Nilai

Bagikan

Damkarnews.com, MARTAPURA,- Sebanyak 103 pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Banjar. Kelas XII tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Murid Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Bedasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.

Hal tersebut dikarnakan kelalaian pihak sekolah. Kelalaian tersebut dikarnakan adanya keterlambatan pihak sekolah untuk menguplod Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) ke akun SNPMB jalur SNBP tahun 2025.

Sementara itu Wakil Kepala MAN 4 Banjar bidang Kurikulum Muhazir mengakui kesalahan tersebut, karna pihak nya lalai dan meminta maaf kepada, hususnya kepada orang tua murid serta siswanya.

“Kami pihak sekolah meminta maaf minta halal minta ridho, atas kelalaian kami ini berdampak kepada murid-murid yang tidak bisa mengikuti seleksi jalur SNBP tahun 2025,” ujar Muhazir, Kamis (6/2/2025) diruang kerjanya.

Dirinya menjelaskan, MAN 4 Banjar memiliki kuota sebanyak 103 untuk jalur SNBP tahun 2025 dari total 256 siswa di MAN 4 Banjar, pihak sekolah sudah ada tahapan penginputan nilai. Hanya saja, nilai yang berhasil diinput pada sistem SNBP tahun 2025, adalah nilai murid selama kelas X.

“Operator pembantu kita terkendala saat penginputan kelas XI dan kelas XII. Karna operator yang berpengalaman tidak bisa dihubungi karna ada urusan pribadi yang tidak bisa ditinggalkan,” ujar nya lagi.

Dikatakannya, 103 kuota seleksi penerimaan jalur SNBP tahun 2025 hangus, dikarnakan operator tidak sempat lagi menguplod nilai para siswa. Karna batas akhir Finalisasi PDSS sudah ditutup pada 31 Januari 2025 kemarin.

“Kami, pihak sekolah sudah mengupayakan berbagai macam cara, serta berkonsultasi dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama Kalimantan Selatan, agar nilai siswa bisa diinput ke sistem yang saat ini sudah ditutup, namun hasilnya nihil. Padahal MAN 4 Banjar merupakan salah satu Madrasah favorit di Kabupaten Banjar,” terangnya.

Pihak sekolah, paparnya, mengupayakan kembali, untuk para siswa tergolong berprestasi yang sudah siseleksi untuk Migrasi ke jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN).

“Sejauh ini sebanyak 60 orang peserta didik yang sudah Migrasi ke jalur SPAN-PTKIN. Artinya meskipun mereka tidak bisa masuk peguruan tinggi lewat jalur prestasi, mereka hanya bisa Peguruan Tinggi Negeri Keagamaan Islam seperti, Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, UIN Syarif Hidayatullah dan sejenisnya,” pungkas Muhazir.

Sementara itu, salah satu siswa kelas XII MPIA, Siti Munawaroh merasa kecewa atas kelalaian pihak sekolah, sehingga dirinya tidak bisa ikut seleksi masuk peguruan tinggi jalur SNBP tahun 2025. Baginya jalur SNPB tersebut salah satu cara supaya bisa kuliah, karna diakuinya dirinya bukan orang yang mampu untuk kuliah.

“Saya sudah memperjuangjan prestasi sejak duduk dibangku kelas X MAN 4 Banjar ini, namun tak ada pilihan lain saya harus menerima hal in dan mengikuti tahapan selanjutnya,” terangnya.

Jujur, saya, ungkap nya, merasa kecewa dengan pihak sekolah. Tapi harus gimana lagi, karna ini sudah terjadi, kemarin sempat ditawari untuk masuk jalur SPAN-PTKIN, namun tak mengambil nya.

“Saya ngga mau, karna disana tidak ada Universitas jurusan yang saya mau,” pungkas Siti Munawaroh.(Srf)

Author: Damkarnews
Damkarnews