Damkarnews.com, BANJARBARU,- Komisi Pemilihan Umun (KPU) Kabupaten Banjar gelar debat publik ke dua, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banjar tahun 2024, Jumat (22/11/2024) malam.
Bertempat di Balroom Qin Hotel, turut hadir Ketua KPU Provinsi Kalimantan Selatan Andri Tentri Sompa, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Banjar, Kapores Banjar, Dandim 1006 Banjar, serta para Panelis yang hadir Prof. Ani Cahyadi, Prof. Hadin Muhjad, Prof. Fahmi Al Amruzi, Dr. Mohammad Effendi, Dr. Yunandar, Varinia Pura Damayanti, dan Alfisah.
Ketua KPU Kabupaten Banjar Abdul Muthalib di dampingi Komisioner KPU lainnya, Muhammad Nor Aripin, Rizki Wijaya Kusuma, Muhammad Ridha, Rusmilawati serta Sekretaris KPU Kabupaten Banjar Mashuriansyah.
Dirinya menyebutkan, debat ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang tahapan dan jadwal Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota tahun 2024.
“Bahwa pelaksanaan kampanye Paslon dimulai pada 25 September 2024 sampai dengan 23 November tahun 2024,” terang Abdul Muthalib.
Dipaparkannya, hal ini mengacu pada, Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2024 tentang kampanye pemilihan kepala daerah. Dalam Pasal 19 disebutkan bahwa, KPU Kabupaten atau Kota memfasilitasi penyelenggaraan debat publik atau debat terbuka antar Paslon dengan enam materi debat.
“Pada debat kedua kali ini, ada tiga materi yang dibahas, yang sebelumnya tidak dibahas didebat pertama,” terangnya.
Abdul Muthalib mengatakan, tiga materi tersebut, yaitu, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan, dan yang terakhir menyelesaikan persoalan daerah yang dibalut dengan tema besar Inovasi daerah untuk mengakselerasikan pembangunan Kabupaten Banjar dalam melayani masyarakat.
“Debat publik ini adalah merupakan bagian dari proses demokrasi yang dirancang untuk memberikan ruang kepada para kandidat untuk menyampaikan visi, misi, serta program kerja kepada masyarakat,” tambahnya lagi.
Harapan kami, masyarakat dapat memahami dan menilai kemampuan serta komitmen dari masing-masing Paslon dalam membangun daerah yang tercinta ini.
“Saya menghimbau kepada semua pihak, untuk menjaga suasana kondusif selama acara debat ini berlangsung. Berbeda pandangan dan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun mari kita jadikan momentum ini sebagai ajang saling menghormati dan memperkaya wawasan,” tutup Abdul Muthalib.